Tuesday, 26 April 2011

sayangku.. sahabatku...

Wahai sahabatku,
Sekalis ku lihat wajahmu tika itu
Sungguh ku syukur... kerana aku tidak menduga akan pertemuaan itu
“kita merancang tapi Allah juga yang menentukan”
Syukur ya Allah..
Engkau pertemukan juga dengan dia sahabatku yang TERSAYANG..
Sekian lama kita berjauhan
Namun aku percaya ukhuwah fillah yang telah kita bina diatas
Landasan-Nya tidak berubah…


Ya Allah
Sesudah Engkau pertemukan kami ini
Satukanlah hati-hati kami 
Peliharalah jua iman kami dari kekufuran
Ikat kan lah hati kami agar sentiasa mngingatimu…
Ku serahkan segalanya
Hanya pada-Mu Ya Rabb……

Thursday, 21 April 2011

HuKuM bAcaaN mathSurat & SiaPa Imam Hasan Al-Banna

Hukum Membaca Al Ma’tsurat

Al ma’tsurat merupakan kumpulan dzikir dan doa yang dikumpulkan oleh Imam Hasan Al Banna yang diambil dari hadits-hadits Nabi saw untuk dibaca oleh setiap anggota jama’ah Ikhwanul Muslimin khususnya atau seluruh kaum muslimin pada umumnya agar senantiasa mengingat Allah swt dan berada dalam ketaatan kepada-Nya.

Imam Al Banna juga meminta agar al ma’tsurat senantiasa dibaca pada saat pagi, mulai dari waktu fajar hingga zhuhur dan pada saat petang mulai dari waktu ashar hingga setelah isya, baik secara berjama’ah maupun sendirian. Beliau mengatakan,”Siapa yang tidak sempat membaca seluruhnya hendaklah dia membaca sebagiannya sehingga kelak ia tidak terbiasa melalaikan dan meninggalkannya.”

Imam Al Banna juga mengingatkan setiap anggotanya agar senantiasa menyadari pentingnya mengingat Allah di setiap waktu dan keadaan, keutamaan-keutamaannya dan memperhatikan adab-adab didalam berdzikir.

Al Banna mengatakan,”Apabila engkau mengetahui, wahai akh yang mulia, maka janganlah engkau merasa aneh jika seorang muslim senantiasa mengingat Allah disetiap keadaannya, mewarisi Nabi saw—dialah sebaik-baik makhluk—didalam dzikir, doa, syukur, tasbih dan tahmid disetiap keadaan baik yang kecil, besar maupun yang dianggap remeh. Sesungguhnya Nabi saw senantiasa dzikrullah disetiap keadaannya maka tidaklah aneh jika kami meminta kepada Ikhwanul Muslimin untuk meniru sunnah Nabi mereka dan berqudwah kepadanya serta menghafalkan dzikir-dzikir ini dan mendekatkan dirinya kepada Allah Yang Maha Agung lagi Maha Pengampun dengannya, sebagaimana firman Allah swt :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا


Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab : 21)

Tentang dzikir secara berjama’ah, Imam Al Banna menyebutkan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim,”Tidaklah suatu kaum duduk-duduk untuk berdzikrullah kecuali para malaikat mengelilingi mereka, dipayungi dengan rahmat, turun ketenangan kepada mereka dan Allah menyebut-nybut mereka kepada siapa saja yang berada disisi-Nya.”

Kalian akan banyak menjumpai hadits-hadits yang menunjukkan bahwa Nabi saw keluar untuk shalat berjama’ah sementara mereka sedang berdzikrullah di masjid lalu beliau saw memberikan kabar gembira kepada mereka dan tidak melarang mereka.

Berjama’ah didalam ketaatan adalah sesuatu yang disukai terlebih lagi apabila didalamnya banyak mengandung manfaat, seperti menyatukan hati, menguatkan ikatan, memanfaatkan waktu untuk sesuatu yang bermanfaat, mengajarkan orang-orang awam yang belum baik dalam belajar dan mengumandangkan syiar-syiar Allah swt.

Memang sesungguhnya berjama’ah didalam dzikir dilarang apabila didalamnya terdapat hal-hal yang dilarang syariat, seperti mengganggu orang shalat, senda gurau, tertawa, menyelewengkan lafalnya, mengungguli bacaan yang lain atau sejenisnya, dan jika terjadi seperti itu maka berjama’ah didalam berdzikir tidaklah diperbolehkan bukan pada berjama’ahnya itu sendiri, khususnya apabila dzikrullah secara berjama’ah itu dengan menggunakan lafal-lafal dzikir yang ma’tsur lagi shahih sebagaimana didalam wazhifah (al matsurat) ini.

Alangkah baiknya jika Ikhwan senantiasa membacanya disetiap pagi dan petang di tempat-tempat berkumpul mereka ataupun di sebuah masjid dengan menghindari hal-hal yang dimakruhkan. Dan siapa saja yang kehilangan berjama’ah didalam membacanya maka hendaklah dia membacanya secara sendirian dan janganlah meremehkannya. (Majmu’atur Rosail hal 519 – 522)

Membaca al ma’tsurat atau kumpulan-kumpulan dzikir lainnya baik secara berjama’ah maupun sendirian diperbolehkan selama didalam pembacaannya tidak mengandung hal-hal yang dilarang oleh syari’at, sebagaimana disebutkan didalam sebuh hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Tirmidzi, Nasai dari hadits Muawiyah bin Abu Sofyan ra, dia berkata,”Sesungguhnya Nabi saw mendatangi halaqah para sahabat, dan berkata,”apa yang menjadikan kalian duduk-duduk?’ mereka mengatakan,’Kami duduk untuk berdzikrullah dan memuji-Nya terhadap atas segala petunjuk-Nya kepada kami kepada islam dan segala nikmat-Nya kepada kami… sehingga beliau bersabda,’Telah datang Jibril menemuiku dan memberitahuku bahwa Allah swt membanggakan kalian dihadapan para malaikat.”

Siapakah Imam Hasan Al Banna?

Jika kita membicarakan sosok Hasan Al Banna maka kita tidak bisa melepaskannya dari Jama’ah al Ikhwanul Muslimin, karena dia adalah pendiri dan tokoh sentral jama’ah ini.

Hasan Al Banna dilahirkan di kota al Mahmudiyah di Propinsi al Buhairoh, Mesir pada tahun 1906. Ayahnya adalah seorang ulama yang bernama Ahmad Abdurrahman Al Banna.

Di usia 8 th Al Banna disekolahkan di Madrasah Diniyah Ar Rasyad dan pada usianya yang menginjak 12 tahun dia berhasil menghafal setengah Al Qur’an. Bersama teman-teman SD nya dia mendirikan “Perkumpulan Akhlak dan Adab” kemudian “Perkumpulan Mencegah Hal-hal yang Diharamkan”.

Pada usia belum genap 14 tahun ia telah menghafal 2/3 Al Qur’an dan masuk Madrasah Mu’allimin di Damanhur. Pada usia 16 tahun dia masuk Sekolah Tinggi Darul ‘Ulum dan menyelesaikannya dengan mendapatkan ijazah diploma pada usia 20 tahun di bulan Juni 1927. Setelah itu dia memutuskan untuk menjadi seorang guru di Ismailiyah.

Berbagai penurunan kualitas umat, baik dalam skala Mesir maupun internasional bahkan cenderung menuju kehancuran, seperti berbagai kerusakan akidah, dekadensi moral, keadaan Turki setelah PD I yang berada dibawah kekuatan Inggris dan menjadikannya sebuah negara sekuler serta bercokolnya penjajah di bumi Mesir mendorongnya untuk membentuk al Ikhwanul Muslimin pada bulan Maret 1928.

Setelah mendirikan jama’ah Al Ikhwanul Muslimin di Ismailiyah, Hasan Al Banna mulai mendirikan masjid dan tempat pertemuan al Ikhwan, membangun Ma’had Hira al Islamiy, sekolah untuk ibu-ibu kaum mukminin yang menjadikan da’wah Ikhwan mulai dikenal dan mendapatkan dukungan dari masyarakat.

Pada tahun 1933, Hasan Al Banna pindah ke Kairo yang kepindahannya ini menjadikan berpindah pula Kantor Pusat al Ikhwanul Muslimin kesana. Sejak di Kairo, beliau selalu melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk melakukan pembinaan para anggota ikhwan yang baru tentang akhlak berda’wah dan membekali mereka agar memiliki ketahanan didalam mengemban beban-bebannya. Pekerjaan ini terus dilakukannya hingga jama’ah al Ikhwanul Muslimin memenuhi seluruh tempat di Mesir.

Hal itu pun didukung dengan berbagai strategi da’wah yang dipusatkan di Kairo diantaranya :

1.            Berbagai ceramah, ta’lim di masjid-masjid.
2.            Menerbitkan Risalah “al Mursyid al ‘Am”, majalah pekanan “al Ikhwanul Muslimin” kemudian majalah “An Nadzir”
3.            Mengeluarkan surat-surat dan buletin.
4.            Membentuk syu’bah-syu’bah (cabang-cabang) di dan luar Kairo.
5.            Membentuk organisasi kepanduan & olah raga.
6.            Memfokuskan da’wah ke kampus dan sekolah.
7.            Mu’tamar dan dauroh di Kairo & kota-kota lain.
8.            Menghidupkan kembali syi’ar-syi’ar islam di Kairo dan kota-kota lain.
9.            Munashoroh negeri-negeri islam terutama Palestina.
10.          Mengambil peran dalam perbaikan politik dan sosial.
11.          Ikut serta dalam memerangi kristenisasi.
12.          Mengingatkan kelalaian penguasa terhadap islam.

Hal itu menjadikan pemerintah Kolonial Inggris geram sehingga mereka membuat langkah-langkah untuk memadamkan cahaya da’wah dengan melakukan :

1.            Menjauhkan para pendukung Hasan Al Banna dari semua kursi pemerintahan di Mesir.
2.            Memutasikan Al Banna dari pekerjaannya di Kairo ke Qana.

Hingga akhirnya al Ikhwanul Muslimin dibubarkan untuk pertama kalinya pada tahun 1942 dan menutup seluruh cabang-cabangnya.

Pada Oktober 1946 mulailah terjadi pegolakan di Mesir yang ditandai dengan berbagai demonstrasi mahasiswa yang dipelopori oleh para mahasiswa Ikhwan. Demonstrasi ini terus berlangsung hingga pada 9 Februari 1947 beberapa mahasiswa Ikhwan menjadi syuhada dalam sebuah Long March menuju istana Abidain

Pengawasan pemerintah terhadap para aktivis ikhwan pun diperketat sejak bulan Juni hingga Agustus 1947. Dan siapapun yang dianggap mencurigakan dan berbahaya akan ditangkap, dan puncaknya adalah pada bulan September 1947 terjadi penangkapan besar-besaran terhadap anggota ikhwan oleh Pemerintahan Ismail Shidqi. Tidak kurang dari 40.000 anggota ikhwan ditangkap dan dipenjarakan. Tindakan sewenang-wenang ini pun berlanjut dengan penangkapan para tokoh Ikhwan pada tanggal 16 November 1947 yang menjadikan kerusuhan di Mesir semakin meluas. Puncak dari itu adalah jatuhnya Ismail Shidqi pada tanggal 8 Desember 1947.

Permasalahan Mesir pun dibawa ke dewan Keamanan PBB seperti yang diusulkan ikhwan. Pada kesempatan ini ikhwan pun mengirimkan utusannya yang bernama Mustafa Mukmin ke sidang Dewan Keamanan PBB namun beliau diusir ke luar gedung sehingga dia berpidato di luar gedung Dewan yang cukup menyita banyak perhatian orang-orang yang melintas, termasuk para imigran dari Asia dan Afrika. Hasan Al Banna pun mengirimkan surat ke Dewan Keamanan PBB agar Inggris ditarik dari Mesir dan menyatukan Wadi an Nil.

Berbagai konspirasi internasional pun terus dilakukan oleh negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, Inggris dan Perancis yang mendesak pembubaran al Ikhwanul Muslimin untuk yang kedua kalinya. Sehingga pada 8 Desember 1948 ada sebuah instruksi militer tentang pembubaran Jama’ah al Ikhwanul Muslimin dan menyita seluruh aset-asetnya.

Sejak itu kembali terjadi berbagai penangkapan terhadap banyak kader dan tokoh-tokoh ikhwan hingga puncaknya adalah penembakan Imam Hasan Al Banna, pada tanggal 11 Februari 1949 di depan kantor Asy Syubbanul Muslimun oleh segerombolan orang yang mengenai lambung dan tangan beliau.

Al Banna sempat dibawa ke RS al Qashrul Aini dan ketika seorang dokter muslim yang bernama Abdullah al Katib ingin memeriksanya maka ia pun dilarang. Hingga pada malam harinya, beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir,

Pada pukul 01.00 dini hari (12 Februari 1949) datang serombongan orang menemui ayahnya dan memberitahukan kematiannya dan mengatakan kepadanya bahwa jenazah Hasan Al Banna bisa diambil dengan syarat tidak ada iring-iringan pelepasan jenazah dan pemasangan tenda di rumahnya.

Pada keesokan harinya, ayahnya sendiri dengan ditemani oleh Mukram dan beberapa saudara perempuannya mengurusi jenazahnya serta mengantarkannya ke pemakaman Imam Syfi’i dengan dikawal oleh tank-tank berlapis baja. (dari berbagai sumber)

Demikianlah sejarah ringkas kehidupan seorang muassis (pendiri) sebuah jama’ah besar yang da’wahnya hingga hari ini terus menyinari banyak tempat di bumi. Kehidupan seorang yang menghabiskan waktunya untuk umat dan da’wah yang itu semua dibuktikan dengan gugurnya beliau ditangan orang-orang zhalim yang menghendaki cahaya kebenaran ini padam namun mereka lupa bahwa da’wah ini bukanlah milik Hasan Al Banna atau para pengikutnya yang setiap saat bisa mengalami kematian dan digantikan oleh generasi berikutnya. Sesungguhnya da’wah ini adalah milik Allah Yang Maha Agung lagi Maha Perkasa, Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, firman Allah swt :

يُرِيدُونَ لِيُطْفِؤُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ


Artinya : “Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya". (QS. Ash Shaff : 8

sumber : http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/hukum-membaca-al-matsurat.htm

Tuesday, 19 April 2011

inTAn sAyaNg neNek !!!

Kali nie hnya sekdar bingkisan luahan hati ... 
kepada
 Allahyarhamah JAH BT. SAMSUDDIN Al-Fatihah buatnya..



     Maafkan cucunda mu ini.. andai selama ini terkurang memberi perhatian.. sungguh aku merinduimu tiap gelak tawamu... walaupun sudah genap sebulan engkau meningalkan dunia ini...

    Tepat pada pukul 11pagi, sewaktu aku berjalan keluar dari dewan setelah selesai berjuang dalam paper tassawuf wa akhlaq, kelegaan hati terasa & ku panjatkan kesyukuran kerana ak berjaya menjawabnya... elok sahaja aku membuka beg kuliah utk menyimpan slip peperiksaan, tiba2 lampu phone ku bernyala.. kelihatan ada pangilan dari angah ku.. abangku bertanye dengan nada tegas " intan nape tak angkat hp jenuh angah kol " dan aku kata pada abang ku dengan nada serius " angah intan kan tegah exam hp kat luar mana tau angh kol". apbila angah menceritakn tujuannya aku istighfar banyak2.. terkedu dan terdiam sejenak.. hatiku berbisik..

"Apa betul ke angah beritahu aku tadi? "

    Dengan bergegas ak berlari pulang ke rumah sewa degan berjalan kaki... sesampainye aku dirumah sewa aku menahan tiap titisan airmataku supaya tiada yang tahu kesedihan ku... aku hanya menuggu angah mengambil aku disini... sesampainya aku di batu gajah di depan rumah kelihatan begitu ramai org berkumpul..

" YA ALLAH!.. adakah ini satu kenyataan "

.. selangkah lagi aku masuk ke pintu kelihatan sekujur badan diselimuti kain batik .. longlai perjalanan ku.. kelihatan tangisan sedara mara... ibu ku datang menghampiri dengan tangisan dan berbisik ditelinga ku "intan nek sudah tiada" ya Allah... tabahkan hatiku... aku menahan air mataku dari berjujuran.. namun aku tewas...
 nek maafkan intan selame nie nek... aku trse terlalu sebak kerana tak dapat mnghabiskan masa dengan nenek.. permergiannye tak siapa duga.. seminggu sebelum pemergianya aku  menziarahinya diwad untuk dibawa pulang ke rumah keluarga ku... sikit pon aku tak kelihatan kesakitan yg ditanggungnya, dirinya ceria seperti hari-hari sebelum yang dilaluinya....

   Ayahku mencerita padaku bahawa arwah dimasukkan kembali ke hospital pada malam sebelum pemergiannya kerana disyaki ade kuman dalam perut. Arwah meniggal kerana terjatuh didalam tandas... mungkin Allah jadikan itu sebagai sebab utk dia pergi... kami redha dengan pemergianya..

   Setiap kali aku mengemas barangnya aku menangis dn aku tak lupa utk selitkan al-fatihah buatnya... kadang2 kenangan itu terlalu membahagiakan dan adakalanya ianya begitu pahit...

  Semoga ianya memberi keinsafan kepada kite bersama, sesungguhnya ajal maut itu ditangan Allah.
kita sebagai hambanya hanya perlu taat akan perintahnya. Ajal maut kita tidak tau bila, dimana dan bagaimana. Samalah kite muhasabah diri, merenung siapa kita dengan-Nya Yang Maha Pencipta...

 Begitu banyak dugaan yang telah engkau tempuhi
namun engkau tetap tabah menghadapi,
semangat mu begitu kuat sekali
untuk meneruskan sisa kehidupan ini...

Ya Allah...
Engkau tempatkanlah nendaku dikalangan org yg beriman
orang- orang yang solehah... ameen..

"INTAN SAYANG NENEK"

Sunday, 17 April 2011

KekUaTan gEtaRan DOA..

   Doa adalah penghubung gelombang niat & kemahuan kpd peringkat tertinggi iaitu pemilik alam ini, yakni Allah tuhan semesta alam. Nabi Muhammad S.A.W banyak mengajarkan doa. Dr bangun tido ke bilik air, memakai pakaian, makan, keluar dari rumah, berkerja sehingga kembali pulang dan tidur terus diiringi doa.


  Ada sebuah hadis yg berasal dari Abu hurairah & diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Pada waktu itu, Abu Hurairah trtidur kerana mengalami sakit perut. lalu nabi meminta Abu Hurairah utk bangkit & berdoa :


" Bangkit & doalah kerana sesungguhnya dalam doa
 terkandung kekuatan untuk penyembuhan ."


  Ada 2 perkara yg perlu diperhatikan dalam berdoa iaitu keyakinan dan bahasa doa itu sendiri. Yg terbaik tentu sahaja disertakan keyakinan tinggi dlm berdoa , dan mengerti makna doa yg diucapkan. Didalam Al-Quran juga menganjurkan kita agar sentiasa berdoa kepada Allah.

   Firman Allah S.W.T bermaksud : 
" Berdoalah kepadaku, nescaya Aku menerima doamu."
(Q.S 40:60)

   Oleh sebab itu kita perlu mengajak insan yang lain dan diri kita supaya mengamalkan doa. Berdoalah dengan yakin, sesungguhnya Allah memperkenankan doa kita . kewujudan adalah getaran, bahkan meja yang berada di depan anda , kerusi yang anda duduk, tubuh anda , maka bagaimana mungkin segala sesuatu yang dapat dilihat dan disentuh adalah getaran? memang payah utk percaya bahawa segala sesuatu yang dapat anda kutip dan periksa dengan tangan, benda-benda seperti kayu, batu, malah kesemuanya bergetar.

   Ianya merupakan salah satu amalan yang dapat membangkitkan kekuatan fikiran. Ketika seseorang  yang yakin trhadap doa yang dibacakannya, sebenarnya dia membangkitkan daya fikirannya sendiri.


  Titisan Air  
   Sel-sel kita adalah cermin jiwa . Begitu juga air menurut Dr. Masaru Emoto, air memiliki banyak wajah, dibentuk dengan menyelaraskan dirinya dengan kesedaran manusia.
 Begitu juga dengan sel-sel kita. Apa yang memberi sel serta molekul kemampuan utk mencerminkan apa yg ada didalam jiwa manusia ? Seluruh alam semesta raya ini berada dalam keadaan bergetar dan setiap benda yang menghasilkan frekuensinya sendiri yg unik. .


"berdoalah kpd Ku, nescaya akn Ku perkenankn bagimu, sesungguhnya orang-orang yang mnyombongkn diri dr mnyembah Ku akn msk neraka jahannam dlm keadaan hina dina".
 (surah al-Mukmin : 60)

Sunday, 10 April 2011

SeSiApA mEnGhAfAl 99 NaMa ALLAH aKaN mAsUk SyUrGa

Photobucket


Sabda Rasulullah sallALLAHu alaihi wasallam:

"Sesungguhnya ALLAH memiliki 99 nama, seratus kurang satu, sesiapa yang menghitungnya (menghafalnya) akan masuk syurga." [1]


Kemusykilan:
Benarkah hanya dengan menghafal nama-nama ALLAH sahaja, seseorang itu akan masuk syurga ?


Penjelasan:
Hadis di atas termasuk dalam kumpulan hadis-hadis Fadhilat, iaitu yang menerangkan keutamaan mengamalkan sesuatu perkara yang baik atau meninggalkan sesuatu perkara yang buruk. Sesiapa yang mengamalkan hadis-hadis fadhilat akan memperoleh ganjaran yang dijanjikannya dengan syarat:


Pertama:
Seseorang itu terlebih dahulu melengkapkan dirinya dengan asas-asas yang membentuk dasar Islam seperti berpegang teguh kepada Rukun Iman yang enam dan Rukun Islam yang lima, tidak menyekutukan ALLAH dengan apa jua, tidak menderhakai ibubapa, tidak menyakiti sesama umat, tidak memecahkan kesatuan (jamaah) umat Islam, keluar berjihad apabila suasana mewajibkannya dan pelbagai lagi.

Seseorang yang melengkapkan dirinya dengan dasar-dasar agama maka dia akan memperolehi syurga. Sesiapa yang mengamalkan hadis-hadis fadhilat tetapi tidak melengkapkan dirinya dengan dasar-dasar agama maka dia tidak akan memperolehi syurga. Sesiapa yang melengkapkan dirinya dengan dasar-dasar agama dan pada waktu yang sama mengamalkan hadis-hadis fadhilat maka dia akan memperoleh syurga dengan lebih mudah dan pantas dan akan dianugerahkan beberapa ganjaran tambahan yang lain. Dalam ertikata lain, mengamalkan hadis-hadis fadhilat adalah suatu bonus di atas modal yang sedia ada.


Kedua:
Mengamalkan hadis-hadis fadhilat bukanlah seperti apa yang zahir dari hadis-hadis tersebut tetapi adalah berdasarkan sebab, maksud dan tujuannya.

Sebagai contoh, sabda Rasulullah sallALLAHu Alaihi wasallam:

"Sesiapa yang membaca: Qul huwalLahu Ahad (surah al-Ikhlas) sepuluh kali maka Allah membina untuknya sebuah rumah di syurga." [2]

Membaca di sini bukanlah membaca sepertimana kita membaca akhbar tetapi adalah bacaan yang dengannya dapat meneguhkan akidah, memantapkan tauhid, menguatkan iman dan menafikan sebarang anggapan buruk terhadap ALLAH Azza wa Jalla. Hanya melalui bacaan seperti ini seseorang itu akan memperoleh ganjaran yang dijanjikan.

Kita sama-sama tahu bahawa syurga itu bukanlah sesuatu yang mudah semudah membaca sesuatu, sebagaimana firman ALLAH Azza wa Jalla:

"Adakah patut kamu menyangka bahawa kamu akan masuk syurga, padahal belum sampai kepada kamu (ujian dan cubaan) seperti yang telah berlaku kepada orang-orang yang terdahulu daripada kamu ?"
( al-Baqarah 2:214 )

Demikianlah dua syarat penting yang perlu diketahui seseorang apabila dia berinteraksi dengan hadis-hadis fadhilat.


Kembali kepada hadis yang dipersoalkan, adalah benar kata-kata Rasulullah sallALLAHu alaihi wasallam bahawa seseorang yang menghafal 99 nama ALLAH Azza wa Jalla, dia akan masuk syurga.

Namun maksud hadis di atas bukanlah menghafal dan mengetahui nama-nama itu semata-mata tetapi yang dimaksudkan ialah berusaha untuk berakhlak dan melaksanakan nama-nama tersebut dalam kehidupan seharian.

Contohnya, hendaklah kita bersifat penyayang sesama makhluk sebagaimana sifat Maha Penyayang ALLAH (al-Rahman), bersifat adil sesama makhluk sebagaimana sifat Maha Adil ALLAH (al-Adil), menjadi seseorang yang berilmu dan memanfaatkannya kepada orang ramai sebagaimana sifat ALLAH yang Maha Tahu (al-Alim), bersifat penyabar sebagaimana sifat ALLAH yang Maha Penyabar (al-Sobur) dan bersifat memberi maaf atas kesilapan orang lain sebagaimana sifat ALLAH yang Maha Pemaaf (al-Ghaffar). Demikianlah dengan nama-nama ALLAH Azza wa Jalla yang seterusnya. [3]


_______________________________________
[1] Sahih: Hadis daripada Abu Hurairah radiallahu anhu, dikeluarkan oleh Ahmad, al-Bukhari, Muslim dan lain-lain, lihat Sahih al-Bukhari " no: 7392 (Kitab Tauhid, Bab Sesungguhnya ALLAH memiliki 100 nama kurang satu). Dalam kurungan adalah salah satu daripada lafaz Muslim, lihat Sahih Muslim“ no: 2677.

[2] Sahih: Hadis daripada Muadz bin Anas radiallahu ˜anhu, dikeluarkan oleh Ahmad dan dinukil serta dinilai dhaif oleh al-Suyuti dalam al-Jamii al-Sagheir “ no: 8946. Namun Nasr al-Din al-Albani menilainya sahih berdasarkan beberapa hadis lain yang semakna yang menguatkannya, lihat Silsilah Hadits Shahih “ no: 589.

[3] Untuk mengetahui maksud dan cara melaksanakan nama-nama ALLAH tersebut, disyorkan mengkaji buku berikut:

[1] Ibn Qayyim al-Jauziyah: Asma-ul Husna “ Nama-nama Indah ALLAH (terj: Samson Rahman; Pustaka al-Kautsar, Jakarta 2001).

[2] Muhammad Quraish Shihab: Meyingkap Tabir Illahi: Asma al-Husna dalam Perspektif al-Quran (Lentera Hati, Jakarta 1998).

Diwaktu yang sama boleh ditinggalkan buku-buku yang memberi sekian-sekian fadilat palsu kepada sesiapa yang berzikir nama-nama ALLAH dengan kaedah dan jumlah yang tertentu. Adapun menyebut nama-nama ALLAH dalam bentuk lagu atau nasyid, bagi penulis adalah tidak mengapa jika ia dilakukan atas tujuan memudahkan ingatan dan perlaksanaan nama-nama tersebut dalam kehidupan harian.

Oleh : Ustaz Hafiz Firdaus Abdullah

ALLAHualam bisawab...

Ada dimana CANTIKNYA seorang WANITA itu


Ada dimana CANTIKNYA seorang WANITA itu



Mungkin pada sepasang matanya yang hening yang selalu menjeling tajam atau yang kadang kala malu-malu memberikan kerlingan manja.
Boleh jadi pada bibirnya yang tak jemu-jemu menyerlahkan senyuman manis,
atau yang sekali-sekala memberikan kucupan mesra
di dahi umi juga, ayah, suami dan pipi munggil anak-anak.
Atau mungkin juga pada hilai tawanya yang gemersik
dan suara manjanya
yang boleh melembut sekaligus melembutkan perasaan.
Sejuta perkataan belum cukup untuk menceritakan kecantikan perempuan.
Sejuta malah berjuta-juta kali ganda perkataan pun masih belum cukup untuk mendefinisikan tentang keindahan perempuan.
Kitalah perempuan itu.
Panjatkan kesyukuran kehadrat Tuhan
kerana menjadikan kita perempuan dan memberikan keindahan-keindahan itu.
Namun, betapa pun dijaga, dipelihara, dibelai
dan ditatap di hadapan cermin saban waktu,
tiba masanya segalanya akan pergi jua.
Wajah akan suram, mata akan kelam.
Satu sahaja yang tidak akan dimamah usia,
sifat keperempuanan yang dipupuk dengan iman dan ibadah.
Anda ingin lebih cantik dan menarik
# Jadikanlah Ghadhdul Bashar (menundukkan pandangan) sebagai "hiasan mata" anda, nescaya akan semakin bening dan jernih.
# Oleskan "lipstik kejujuran" pada bibir anda, nescaya akan semakin manis.
# Gunakanlah "pemerah pipi" anda dengan kosmetik yang terbuat dari rasa malu yang dibuat dari salon Iman.
# Pakailah "sabun Istighfar" yang menghilangkan semua dosa dan kesalahan yang anda lakukan.
# Rawatlah rambut anda dengan "Selendang Islami" yang akan menghilangkan kelemumur pandangan lelaki yang merbahayakan.
# Hiasilah kedua tangan anda dengan gelang Tawadhu' dan jari-jari anda dengan cincin Ukhuwwah.
# Sebaik-baiknya kalung anda adalah kalung "kesucian".
# Bedaklah wajah anda dengan "air Wudhu" nescaya akan bercahaya di akhirat.

wAnIta SolEHah


Wanita solehah itu aurat dijaga,
Pergaulan dipagari, Sifat malu pengikat diri,
Seindah hiasan di dunia ini.
Keayuan wanita solehah itu,
tidak terletak pada kecantikan wajahnya,
Kemanisan wanita solehah,
tidak terletak pada kemanjaannya,
Daya penarik wanita solehah itu,
Bukan pada kemanisan bicaranya yang mengoncang iman para muslimin,
Dan bukan pula terletak pada kebijaksanaannya bermain lidah,
memujuk rayu, Bukan dan tidak sama sekali,
Kepetahan wanita solehah,
Bukan pada barang kemas atau perihal orang lain,
Tapi pada perjuangannya meningkatkan martabat agama.
Nafsu mengatakan wanita cantik
dengan paras rupa yang indah bak permata yang menyeri alam,
Akal mengatakan wanita cantik
atas kemajuan dan kekebalannya dalam ilmu
serta pandai dari segala aspek,
Hati menobatkan kecantikan wanita hanya pada akhlaknya,
Itupun seandainya hati itu bersih untuk menilai.
Wahai wanita jangan dibangga dengan kecantikan luaran,
kerana satu hari nanti ianya akan lapuk di telan zaman,
Tetapi jaga dan peliharalah kecantikan dalaman,
Agar diri ini bersih dan sentiasa mendapat Rahmat ilahi,
Wahai wanita jangan berbangga dengan ilmu duniawi yang kau kuasai,
kerana ada lagi manusia yang lebih berpegetahuan darimu,
Wahai wanita jangan pula berdukacita atas kekurangan dirimu,
kerana ada lagi insan yang lebih malang darimu,
Wahai wanita solehah jangan dirisau akan jodohmu,
Kerana muslimin yang bijaksana itu
tidak akan terpaut pada wanita hanya kerana kecantikannya,
Bersyukurlah diatas apa yang ada,
Serta berusaha demi keluarga, bangsa dan agama.
Salam perjuangan untuk sahabatku,
Wanita solehah.
"Wanita hiasan dunia, Seindah hiasan adalah wanita solehah"

Friday, 1 April 2011

diAry ku : muHaSabAh

  

Diriku,
Dalam rancak kau menyiram taman hati insan lain,
Kau terlupa membaja taman hatimu sendiri,
Agar ia sentiasa segar dalam hubungan dengan Allah,
Tersentuh dengan daulat-Nya
Merasa terpikul amanah ad-deen ini?.
Bukan kerana kau berjemaah,
Namun kerana engkau di bawah perintah-Nya


 
Diriku,
Seringkah kau mencari jalan,
Agar hatimu sentiasa lembut halus sentuhannya,
Agar sentiasa sedar akan keagungan-Nya
Insafi kekerdilan, kelemahan, kealpaan & kesilapan dirimu??
Ketahuilah diriku,
Hatimu itu keras, khusyu?mu kurang
Syukur & redhamu tidak banyak kau hadiahkan pada-Nya
Terlalu banyak kurang & salahmu?

Diriku,
Tunaikanlah solatmu dalam khusyu? & tenang
Muhasabahlah dirimu kala sunyi,
Selamilah kalam-kalam al-Quran yang kau perjuangkan
Padanya da bekalan
Untuk kau terus menongkah bahtera perjuangan ini

Diriku,
Pada nawafil & amalan sunat
Ada jalan yang hampir untukmu berkasih sayang dengan tuhanmu
Pada qiamullail di keheningan malam
Bersama bisikan doa & munajatmu,
Diiringi esak airmata keinsafan & keikhlasanmu,
Kau akan temui kemanisan taqarrub di bawah duli kebesaran-Nya
Di situ ada bekalnya?.
Lazimilah awal dirimu dengan al-Ma?thurat
Pasti kau akan mengenali siapa dirimu sebagai da?ie.

Diriku,
Pada tawadhu?, pada ukhwah fillah, pada infaq fi sabilillah,
Pada uzlah muhasabah diri, pada zikir selawat,
Adalah ketenangan dan kekuatanmu.

Diriku,
Ketahuilah bahawa hanya hati yang hidup sahaja
Yang bisa memberikan nafas kepada hati yang mati ?.
Hati yang turut mati tidak mungkin menyembuhkan
Hati yang sakit apatah lagi menghidupkan hati yang mati?.

Diriku,
Amanahlah kau di hadapan manusia
Kerana kedaulatan Tuhanmu?.
Namun rasailah kekerdilan dirimu
Di hadpan kudrat dan iradat-Nya?.
 
PASAKKAN KEYAKINAN UNTUK SATU PERUBAHAN
.

"Saidina Ali pernah berkata: Dunia hanyalah di tanganku... tetapi akhirat terletak di hatiku... "












iBtiSam DhearTy...



Tersenyumlah walau hatimu luka…
Tersenyumlah walau hatimu menolaknya…
Tersenyumlah walau cuma hiasan di bibir belaka…
Tersenyumlah walau terasa berat melakukannya…

Senyum adalah keindahan…
Hilangkan dendam dan dengki yang kadang tak beralasan…
Teduhkan dan sirami hati dengan rasa kekeluargaan…
Tebarkan suasana damai dalam erat kekerabatan…

Senyum adalah ibadah…                                                          
Tak perlu malu, enggan dan tak perlu gundah…
Meskipun musuh yang mungkin berhadapan wajah…
Dengan senyum semua perasaan benci boleh berubah…
Tersenyumlah…